Ringkasan Khotbah

Doa Syafaat bagi Kehidupan Sesama

Bacaan : Kejadian 18 : 16 – 33

Pengkhotbah :  Pdt. Judith A. Nunuhitu-Folabessy,M.Si

Seorang anak Tuhan yang dijanjikan berkat, akan sekaligus menghadapi ujian untuk membuktikan apakah ia layak menerima berkat itu untuk membagikannya kepada sesama manusia. Berkat tidak pernah dimaksudkan untuk dinikmati sendiri. Berkat diberikan supaya orang lain ikut menikmatinya secara melimpah.

Kepada Abraham, Tuhan membukakan maksudNya hendak menghancurkan Sodom dan Gomora oleh karena dosa-dosa penduduk kedua kota tersebut (ayat 20-21). Allah bersifat adil maka Ia harus menjatuhkan hukuman atas orang berdosa.

Abraham tahu bahwa Lot, keponakannya ada di Sodom atas pilihannya sendiri. Abraham sudah pernah menyatakan belas kasihnya dengan menyelamatkan Lot dari bangsa yang menawannya (pasal 18). Namun, Lot tetap memilih tinggal disitu. Sekarang apa yang seharusnya dilakuklan Abraham dengan pengetahuan seperti itu ?

Rasa keadilan Abraham digugah, walau ia tahu Lot bukan lagi tanggungjawabnya sebagai paman. Lot sudah memilih jalannya sendiri, dan sebagai orang dewasa harus menerima akibat pilihannya tersebut. Namun, Abraham melihat dari perspektif lain. Abraham memperhitungkan nama Tuhan yang akan dihujat bila membiarkan orang benar dibinasakan bersama-sama orang fasik (ayat 23-25). Keadialan Tuhan harus ditegakkan. Abraham tergugah untuk bersyafaat demi kemuliaan Tuhan tetap dipertahankan.

Panggilan Abraham untuk menegakkan keadilan kiranya menjadi panggilan kita juga sebagai umat Tuhan sehingga kemuliaan Tuhan tetap mewarnai kehidupan kita.

Share Postingan Ini...