Artikel

Lingkaran Adven

Diposkan pada

LINGKARAN ADVENT: LAMBANG DAN MAKNANYA

Pada Masa Adven, banyak orang Kristen memasang Lingkaran Adven di gereja. Selain hiasan-hiasannya yang tampak semarak serta membangkitkan semangat, ada banyak sekali lambang yang terkandung di dalamnya, yang belum diketahui banyak orang.

Pertama, karangan tersebut selalu berbentuk lingkaran. Karena lingkaran tidak mempunyai awal dan tidak mempunyai akhir, maka lingkaran melambangkan Tuhan yang abadi, tanpa awal dan akhir.

Kedua, Lingkaran Adven selalu dibuat dari daun-daun evergreen. Dahan-dahan evergreen, sama seperti namanya “ever green” – senantiasa hijau, senantiasa hidup. Evergreen melambangkan Kristus, Yang mati namun hidup kembali untuk selamanya. Evergreen juga melambangkan keabadian jiwa kita. Kristus datang ke dunia untuk memberikan kehidupan yang tanpa akhir bagi kita. Tampak tersembul di antara daun-daun evergreen yang hijau adalah buah-buah beri merah. Buah-buah itu serupa tetesan-tetesan darah, lambang darah yang dicurahkan oleh Kristus demi umat manusia. Buah-buah itu mengingatkan kita bahwa Kristus datang ke dunia untuk wafat bagi kita dan dengan demikian menebus kita. Oleh karena Darah-Nya yang tercurah itu, kita beroleh hidup yang kekal.

Ringkasan Khotbah

Menanti dalam Hikmat

Diposkan pada

MENANTI DALAM HIKMAT

Matius 25:1-13

Oleh: Pdt. Judith Nunuhitu-Folabessy, M.Si

 

Penginjil Matius memulai perikop ini dengan sebuah pernyataan “pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama…” hal ini ingin menjelaskan bahwa perikop ini adalah salah satu perumpamaan tentang kerajaan sorga.  Ada 2 sikap yang ditunjukkan tentang hal itu, yaitu sikap gadis-gadis yang bijaksana dan sikap gadis-gadis yang bodoh dalam menyongsong mempelai laki-laki.

Mereka bersama-sama dalam proses ini, tetapi gadis-gadis bodoh hanya membawa pelita dan tidak membawa minyak sedangkan gadis-gadis bijaksana membawa pelita beserta minyak dalam buli-buli mereka.

Ternyata menantikan sang mempelai butuh waktu yang cukup lama sehingga mengantuklah mereka dan tertidur. Pada waktu tengah malam barulah terdengar suara : mempelai datang! Songsonglah Dia! Merekapun terbangun dan bersiap-siap. Tetapi minyak gadis-gadis bodoh habis sehingga mereka harus membelinya dan akhirnya mereka tidak bisa masuk dalam ruang jamuan kawin karna pintu telah ditutup saat mereka kembali. Mere ka coba mengetuk tapi sang tuan berkata; Aku tidak mengenal engkau.  Sedangkan gading-gadis bijaksana menikmati perta jamuan kawin yang sudah mereka tunggu-tunggu.

Perumpamaan ini ingin menolong kita untuk mengambil sikap dalam masa penantian akan ang mempelai yang akan menyambut kita dalam jamuan kawin kelak. Sikap kita hari ini akan menentukan apakah kita akan masuk dalam jamuan itu atau tidak.

Oleh akrena itu kita perlu belajar beberapa fakta tentang hari kedatangan Tuhan;

  1. Waktu itu akan tiba tapi Kita tidak pernah tahu kapan waktu itu tiba, bahkan hari maupun masanyapun tidak (13b). Untuk sesuatu yang pasti dalam waktu yang tidak kita tahu maka sikap kita hanyalah berjaga-jaga.
  2. Menanti kedatangan Tuhan bisa membuat minyak kita habis dan pelita kita mati. Kalau demikian yang bisa kita buat selama masa penantian ini adalah bijaksana mengelolah hidup. Pelita kita harus menyala. Kita harus menjaga apinya. Karna itu pastikan minyak harus tetap ada. Kalau ada sumbu yang kotor, guntinglah segera. Sehingga api dalam pelita akan tetap menyala.
  3. Waktu itu datang begitu cepat. Persiapan hanya dilakukan sebelum waktu itu. Ketika tiba waktunya, kita hanya tinggal menyambut sang mempelai dan masuk dalam perjamuan itu. Kalau demikian jangan sia-siakan waktu yang terbatas ini. Pakai waktu anugerah Tuhan sebaik mungkin sehingga saat itu Ia akan berkata : masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan Tuanmu.

 

Tuhan Memberkati…!!!

SELAMAT MENGHAYATI MINGGU-MINGGU ADVENTUS &

SELAMAT MENYIAPKAN HATI MENYAMBUT YESUS

Artikel

Arti dan Makna Lilin Adven

Diposkan pada

Terhitung 2 Desember 2018, kita mulai memasuki masa Adven. Adventus dalam bahasa latin berarti kedatangan Tuhan. Dalam Masa Adven kita menantikan kedatangan Tuhan Yesus untuk melaksanakan karya Penebusan Allah. Penantian bangsa Israel akan kedatangan Mesias selama empat abad, sejak jaman Nabi Mikha, dilambangkan dengan empat lilin dalam lingkaran adven.

  • Lilin Pertama (Harapan) disebut Lilin Nabi yang mengingatkan bahwa kedatangan Sang Raja Damai, yaitu Yesus Kristus sudah diwartakan oleh para nabi. Ia akan memerintah demi kemuliaan Yahwe sehingga rakyat-Nya akan hidup dengan aman dan dami. Raja Damai itu pun akan dimuliakan sampai ke ujung bumi (Roma 15:12-13).
  • Lilin Kedua (kesetiaan dan cinta) disebut Lilin Betlehem yang mau menegaskan bahwa Sang Juru Selamat akan lahir di dalam hati kita. Betlehem merupakan gambaran tentang hati manusia (Lukas 3:4-6).
  • Lilin Ketiga (Sukacita)disebut Lilin Para Gembala yang melambangkan bahwa pemberitaan tentang kelahiran Sang Juru Selamat untuk pertama kalinya kepada orang-orang yang tulus dan rendah hati (Lukas 2:10).
  • Lilin Keempat (perdamaian)disebut Lilin Para Malaikat yang menggambarkan tentang kebahagiaan/sukacita besar bagi kita yang menyambut kedatangan Sang Juru Selamat dengan iman. Sukacita yang sejati adalah damai di dalam hati. Damai yang sejati tersebut hanya didapatkan dari Tuhan Yesus yang lahir bagi kita. Agar dapat mengalami damai sejati itu, kita hendaknya menyiapkan diri kita untuk menyambut kedatangan-Nya dengan pertobatan (Lukas 2:4).

 

Tuhan Memberkati!!

Ringkasan Khotbah

Menanti Dalam Pertobatan

Diposkan pada

Thema : “Menanti Dalam Pertobatan”

(Markus 1:1-8)

Oleh: Pdt. JudithNunuhitu-Folabessy, M.Si

 

Menanti adalah hal yang banyak kali mewarnai kehidupan kita. Ketika berniat untuk menikah, kita menanti pasangan yang tepat. Ketika mendambakan keturunan, kita sabar menanti. Ketika ingin mendapat pekerjaan, kita menanti dengan setia, dsbnya. Artinya ada banyak aktivitas hidup kita yang kita lewati dengan menanti.

Hari ini untuk kesekian kalinya, kitapun masuk dalam masa penantian ADVEN. Masa Adven adalah masa di mana kita diajak untuk menatap ke depan. Jadi orang yang menanti adalah orang yang mengarahkan hati pada apa yang diharapkan akan terjadi.

Tetapi yang unik adalah, pada masa Adven tidak hanya mengajak kita menatap ke depan. Masa Adven juga mengajak kita menengok ke belakang. Merayakan Adven adalah menantikan apa yang masih akan terjadi, dan sekaligus memperingati apa yang telah terjadi. Merayakan Adven adalah menanti sekaligus memperingati Tuhan yang datang, yang dalam PL (kitab Yesaya) digambarkan sebagai Tuhan yang akan memberikan pembebasan dan penghiburan bagi umat yang sedang mengalami penderitaan.

Tuhan yang akan membebaskan umat dari penderitaan itu oleh Injil Markus disebut “Dia Yang Berkuasa” yang akan membaptis umat dengan Roh Kudus (Markus 1:7-8). Tuhan ini adalah Mesias, Yesus yang disebut Kristus, karena Dialah yang dipilih dan diurapi Allah menjadi Penyelamat dan Tuhan.

Lalu bagaimana caranya kita mengisi masa penantian ini?

  1. Mempersiapkan jalan bagi Tuhan.

Seruan ini sekaligus mengajak kita semua untuk menyiapkan atau merapikan hidup kita menyongsong kedatangan Sang Mesias. Kita harus terus mengarahkan hidup kita kepada perwujudan pengampunan, kasih, perdamaian dengan semua orang. Karna sang Mesias adalah raja damai.

  1. Bertobatlah dan Beri diri dibaptis

Kata “bertobat” yang dipakai disini artinya “berbalik”. “Berbalik” bukan menyangkut daya pikir atau “mengubah pikiran”, tetapi menyangkut manusia seutuhnya, pikiran, perasaan, sikap, dan cara hidup manusia. Tanda dari pertobatan itu adalah baptisan.

Oleh karena itu, marilah kita mengisi masa-masa penantian/adven dengan mempersiapkan jalan bagi Tuhan dan bertobatlah.

 

Tuhan memberkati !!!