Berita

Menjadi Garam di Kupang Kota Kasih

Kupang Kota Kasih (Kupang, Aman, Sehat, Indah Harmonis), itulah ikon Kota Kupang. Mayoritas penduduk Kota Kupang adalah warga Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT). GMIT adalah salah satu gereja yang tergabung dalam Gereja Protestan di Indonesia (GPI) berdiri pada tahun 1947.

Pada tanggal 10-11 Juli 2012, tim dari Institut Leimena (Matius Ho, Budi H. Setiamarga dan Santhy Chamdra) mengadakan Pendidikan Warga ke-35 bekerjasama dengan Sinode GMIT Kupang. Kegiatan ini berlangsung di gereja GMIT Jemaat Kota Baru, Kupang

Peserta yang hadir 70 orang. Mereka  merupakan utusan dari tiga belas gereja yang ada dalam lingkup Klasis Kota Kupang yaitu GMIT Anugerah Naikoten, GMIT Syalom Airnona, GMIT Imanuel Batukadera, GMIT Kemah Ibadat Airnona, GMIT Kota Baru, GMIT Kota Kupang, GMIT Eden Kisbaki, GMIT Pohonitas Manualai II, GMIT Pniel Oebobo, GMIT Ora Et Labora Oesapa, GMIT Koinonia, Kuanino, GMIT Kefas Oetete, dan GMIT Bait El Nunhila. Banyak diantara mereka adalah para Pendeta, majelis jemaat dan aktifis pemuda GMIT.

Dalam Pendidikan Warga ini juga ditandatangani Perjanjian Kerjasama Pelaksanaan Diskusi Warga antara Sinode GMIT dan Institut Leimena. Penandatangan dari pihak sinode GMIT adalah wakil ketua Sinode GMIT Pdt Welmince Kameli Maleng, M.Th. yang mewakili ketua Sinode, Pdt Robert Litelnoni, S.Th.

Pendidikan Warga yang berlangsung selama 2 hari ini dibuka dan ditutup oleh ketua klasis Kota Kupang Pdt. Yance F. Nayoan, S.Th. Pendidikan Warga ini diakhiri dengan sebuah kesepakatan untuk rencana tindak lanjut yaitu masing-masing peserta diharapkan membuat kelompok Diskusi Warga di komunitas gereja masing-masing sehingga bisa menggarami Kupang Kota Kasih.

Beberapa kutipan komentar peserta:

Membuka wawasan dan cakrawala berpikir saya tentang menjadi seorang nasionalis sekaligus seorang Kristen sejati yang mampu menggarami dunia ini, khususnya NKRI tercinta. (Elina Welmiria Otu, Fakultas Teologia UKAW Kupang).

Acara ini membuka pikiran saya bahwa saya adalah warga Negara yang turut bertanggungjawab atas kemakmuran Negara ini. Sebagai orang Kristen kita juga diajarkan untuk menjaga kesejahteraan kota dimana kita tinggal. Untuk itu perlu ada aksi yang dimulai dari dalam diri sendiri dan di dalam kelompok yang kecil. Terima kasih melalui acara ini membangkitkan rasa kepedulian dan memiliki Negara ini (Ninda Zusanti Christiana, GMIT Kota Baru).

Acara ini bermanfaat mencerahkan pikiran saya untuk ikut serta mengatur kehidupan bersama sebagai warga Negara Indonesia (Mariana Lerik, GMIT Kota Baru Kupang).

Menambah pengetahuan dan wawasan bergereja dan berbangsa, memperjelas peran, tugas dan tanggungjawab sebagai warga, memberi harapan untuk suatu kemungkinan perubahan. (Pdt. Hengky Malelak, GMIT Paulus Kupang). (SC)

Share Postingan Ini...